“Saya sangat antusias dan akan dilaporkan kepada bapak Penjabat Wali Kota agar ditindaklanjuti. Festival ini merupakan sebuah ide yang sangat baik untuk membangun kembali hubungan persaudaraan. Selain itu olahraga seperti yang kita ketahui mampu menjadi alat pemersatu bangsa, oleh karena itu harapan saya melalui kegiatan-kegiatan olahraga antar kedua negara ini dapat terjalin kembali hubungan baik yang kita cita-citakan bersama,” Ungkap Plh. Sekda

Sementara itu, Menteri Muda Kementerian Pemuda, Olahraga, Seni dan Budaya RDTL melalui sambutannya menyampaikan tujuan kedatangan ke Kota Kupang adalah ingin mengajak secara langsung Pemerintah Kota Kupang untuk berpartisipasi pada Festival tersebut. Dijelaskannya akan terdapat berbagai pertukaran budaya serta mempromosikan rekonsiliasi budaya antar kedua negara.

Ia meminta delegasi melalui Konsulat RDTL yang ada di Kota Kupang untuk saling berkoordinasi sehingga Kota Kupang dapat mengambil bagian pada Festival tersebut. Harapannya melalui kolaborasi yang dilakukan, dapat memberi kesempatan bagi warga keturunan Timor Leste yang ada di Indonesia, khususnya Kota Kupang untuk dapat hadir dan mengambil bagian dalam Festival Seni Budaya dan Olahraga tersebut bersama sejumlah kabupaten yang ada di perbatasan dengan RDTL. Terkait lokasi dan waktu pelaksanaan akan diinformasikan oleh tim teknis bersama Konsulat RDTL.

Salah satu delegasi yang hadir yaitu Direktur Eksekutif Centro Chega, Hugo Maria Fernandes menjelaskan terkait festival yang direncanakan akan berlangsung pada bulan Oktober tersebut bertujuan untuk menjembatani dan menghidupkan kembali hubungan persaudaraan yang sempat renggang sejak referendum kemerdekaan Timor Leste tahun 1999. Sejumlah konsep pelaksanaan festival yang akan dilakukan antara lain Festival Budaya dan Olahraga, seminar yang membahas tentang dampak konflik bagi generasi yang akan datang serta estetika melankolis melalui pameran karya seni.

Terkait peserta, kegiatan juga akan diikuti masyarakat yang ada di perbatasan terkhususnya masyarakat Timor Leste maupun masyarakat kelahiran Timor Leste namun sudah menetap sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Ia berharap dengan adanya kegiatan seperti ini dapat dijadikan sebagai ajang berbagi pengalaman untuk dapat membangun suatu rekonsiliasi budaya yang baik.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.